Saturday, June 9, 2007

Manfaat Spirulina - 1 Utk Darah Tinggi (Hypertention)

Orang-orang di zaman modern sering mengalami penyakit yang berhubungan dengan pola makan yang tidak sesuai. Orang-orang modern yang lebih mementingkan pada kehidupan materi lebih cenderung untuk makan daging. Telah diketahui seeara umum, bahwa vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk mencerna daging. Nanum, karena makanan yang telah diproses tidak mengandung vitamin yang mencukupi, ditambah lagi sebagian besar orang tidak suka makan sayuran dan buah-buahan ataupun pengambilannya tidak mencukupi, maka Elemen Berbasa dalam tubuh juga kurang. Oleh karena itu timbullah berbagai penyakit, terlebih lagi penyakit kronis seperti darah tinggi, kencing manis bahkan penyakit kanker. Sedangkan penyakit-penyakit tersebut belum bisa diobati secara keseluruhan dengan pengobatan pada zaman ini, karena unsur makanan bergizi telah diabaikan. Seandainya makanan bergizi dipandang sama pentingnya dengan pengobatan, maka banyak penyakit kanker akan dapat diobati. Dalam hal ini, Spirulina merupakan makanan yang dapat memberikan zat-zat yang dapat memulihkan kesehatan tubuh.

Berikut ini dijelaskan beberapa faktor tentang penyebab penyakit dan cara terapi dengan konsumsi yang bermanfaat : Berdasarkan cara pengobatan sekarang, bahwa dari 90% penyakit hypertension merupakan darah tinggi pokok. Hal ini terjadi karena ginjal (kidney) tidak dapat menjaga cairan tubuh. Maka, selain perawatan biasa, obat diuretic sering kali digunakan. Cara demikian dapat mengeluarkan air yang berlebihan di dalam darah, supaya peredaran darah dari jantung dapat dikurangi sehingga tekanan darah juga diturunkan.

Bagaimanapun juga, penggunaan obat diuretic dapat menyebabkan efek samping. Cara lain termasuk penggunaan obat yang dapat mengendurkan pembuluh darah peripheral, agar pembuluh sekelilingnya dapat berkembang sehingga tekanan darah dapat diturunkan. Akan tetapi, cara tersebut perlu dilakukan penderita sepanjang hidupnya.

Apa hubungannya makanan bergizi dengan darah tinggi? Dr. Adelle Davis, seorang pakar dari Amerika Serikat telah melakukan suatu penelitian yang sangat bernilai, ” Penelitian yang dilakukan pada binatang menunjukkan bahwa apabila gizi dalam makanan kurang, maka ginjal mudah terganggu dan mengakibatkan hypertension. Dari 158 orang pasien yang mengidap hypertension: 133 orang diantaranya mengidap darah tinggi pokok yang tidak diketahui penyebabnya, 20 diantaranya berdarah di otak dan mata, 3 menderita kencing manis (diabetes), 3 sakit jantung dan 19 bermasalah dengan ginjal. Semua penderita tersebut telah diobati dengan jangka waktu lama tetapi penyakit tersebut tidak pemah pulih.

Ketika penelitian tersebut dilakukan, mereka telah menghentikan penggunaan obat, dan hanya diberi kolin setiap hari. Kemudian gejala hypertension seperti sakit kepala, pusing, tinnitus, palpilae dan sembelit telah sembuh setelah penggunaan kolin (sejenis Vitamin B) antara 5 hingga 10 hari. Dan dalam waktu tiga minggu berturut-turut, tekanan darah semakin turun. Tekanan sistolik setiap penderita tekanannya telah dikurangi 31 mm juga tekanan diastolik dikurangi 20 mm. sepertiga dari penderita tersebut tekanannya sudah diturunkan ke kondisi normal. Terlebih lagi tidak satupun penderita yang tekanan darahnya diturunkan lebih rendah dari tekanan normal. gejala-gejala seperti insomnia, tremor, edema, penglihatan kabur dan sebagainya menjadi semakin pulih. Penderita yangg sering gugup dan berjalan pincang juga bertambah baik.”

Penelitian ini telah membuktikan bahwa darah tinggi berhubungan erat dengan kolin. Jadi, makanan apa yang mengandung kolin? Hati, telur dan otak mempunyai kadar yang tinggi. Spirulina sangat bermanfaat untuk darah tinggi. . Apakah Spirulina kaya akan kolin? Jawabannya “TIDAK”. Jadi, bagaimana dapat bermanfaat untuk darah tinggi? Berdasarkan penjelasan teori bio-kimia, bahwa kolin dihasilkan oleh tubuh. Bagaimana cara pembentukannya? Serin (sejenis asam amino / amino-acid) akan menghasilkan amino-acid dengan adanya vitamin B6; sedangkan metionin juga dapat menghasilkan kolin dalam tubuh. Spirulina mengandung 3,23% serin dan 1,95% metionin menjadikan jumlahnya 5,18%. Suatu angka yang cukup tinggi. Maka, seandainya vitamin B6 dalam tubuh mencukupi, makin banyak kolin yang dihasilkan , sehingga membantu dalam menurunkan tekanan darah; juga gejala darah tinggi lainnya akan pulih. Tetapi vitamin B6, saja tidak cukup, perlu juga magnesium untuk membantu mengubah vitamin B6 menjadi B6P04 yang aktif. Dalam hal ini Spirulina mempunyai klorofil yang tinggi (1,33% dari klorofil adalah magnesium), karena itu dapat memenuhi kekurangan tersebut.

Sebagian penderita hypertension kekurangan calium sedangkan garamnya berlebihan. Kondisi demikian dapat memperburuk penyakit darah tinggi. Kekurangan kalium dapat merusak glomerolus (penyaring darah), air dan bahan buangan yang kemudian akan masuk ke dalam kandung kemih melalui ureter. Apabila glomerolus dirusak, darah akan mengalir lebih deras untuk menjalankan fungsi penyaringan sehingga tekanan darah meningkat. Selain itu kebiasaan penderita darah tinggi yang tidak gemar makan sayuran menyebabkan tubuhnya tidak mendapat kalium yang mencukupi. Karena Spirulina mengandung kalium 1,79%, 10 kali lebih banyak dibanding dalam sayuran, karena itu sangat bermanfaat untuk penderita.

Penggunaannya biasanya dua minggu berturut-turut, tekanan darah akan turun sebanyak 20-30 mm. Hasilnya sangat memuaskan jika digunakan terus menerus.
penderita darah tinggi harus mementingkan makanan yang kaya dengan vitamin dan mineral yang bermanfaat dalam pemulihan penyakit darah tinggi, seperti :

  1. Hindari protein dari hewan, kopi, arak, garam dan makanan pedas
  2. Makanan lain yang bermanfaat termasuk lobak, bayam, seledri, bawang, jerok, anggur
  3. Vitamin dan mineral: Rutin, kolin, kalium, magnesium, dan vitamin C. Sebagian penyakit darah tinggi disebabkan oleh emosi, misalnya kebingungan, ketakutan dan
  4. Stress. Karena itu penderita harus diredakan emosinya sebelum terapi diet dilakukan.

Spirulina kaya dengan Chlorophyll (klorofil) yang sangat bermanfaat untuk radang organ-organ pencernaan selain juga untuk pencegahan.

No comments: